aku demi AKU
aku adalah ranting
yang tumbuh dari pohon jiwa
yang rimbun bersama daun ma’na
yang menaungi teriknya mentari bala
yang mencengkram erat bumi disaat badai menerpa
aku adalah angin
yang berlari mengelilingi bumi
yang mengalir dalam nafas
yang menyatu dalam darah
aku adalah petir
yang membelah langit
yang membakar apa yang dijamah
yang bernyanyi bersama guntur
aku adalah siang
yang menari bersama mentari mengelilingi galaksi
aku adalah malam
yang bersenandung bersama rembulan
aku adalah air
yang menuju muara samudera
aku adalah gunung
yang taat pada diam
aku adalah tanah
yang menjadi pijakan baitullah
aku adalah rajawali
yang melintasi awan awan
aku adalah singa
yang bertarung demi kehormatan
aku adalah pedang
yang memancung pongahnya angkara
aku adalah panah
yang menembus dinding baja nafsu
aku adalah mimpi buruk
yang datang pada lalai
aku adalah bungan setaman mewangi
yang tumbuh diladang tafakkur
aku adalah masa lalu
saat menetap pada ketentuan
aku adalah masa kini
saat menjadi anak waktu
aku adalah masa depan
saat rencana akhiran
aku adalah sunyi
saat rintih rindu mengecup hati
aku adalah sepi
saat cinta jauh dari diri
aku adalah sendu
saat menanti panggilan terakhir
aku adalah air mata
saat perih disayat belati dosa
aku adalah do’a
saat harapan menyeru
aku adalah kata
saat dzikir menyentuh lisan
aku adalah kesenangan
saat liqa dengan AKU
tapi aku
musnah pada AKU
karena AKU
pemilik diriku
karena AKU
pencipta diriku
karena AKU
puncak pendakianku
karena AKU
kekasih junjunganku
karena AKU
tempat kembaliku
karena AKU
segala sujudku
karena AKU
Sang AKU
Hhu
(ARAska.Bjm-Kalsel.17.08.09-07:43)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar