PAGUTAN Bingkai DOSA
duhai insan
yang bergelut dengan kemelut
bergumul galau yang merenggut
dosa kian memagut
mengapa?
aku bertanya dengan angin
ia jawab dengan gemuruh rusuh badai badai Nya!
aku bertanya dengan mentari
ia jawab denga terik larik sinar sinar Nya!
aku bertanya dengan tanah
ia jawab dengan longsor lebur gempa gempa Nya!
aku bertanya dengan gunung
ia jawab dengan getar lalar lahar lahar Nya!
aku bertanya dengan sungai
ia jawab dengan airbah dedah banjir banjir Nya!
aku bertanya pada lautan
ia jawab dengan prahara lara
gelombang gelombang Nya!
aku bertanya pada langit
ia jawab dengan hujan kematian
larung bintang bintang Nya!
aku bertanya pada manusia
ia jawab–aku sudah menyekutukan Nya
dengan dunia!
aku bertanya dengan jin
ia jawab–bukankah
kalian khalifah yang diamanahkan Nya di sana!
kubertanya aku bertanya?
aku bertanya pada hewan
mereka merintih jerih satu persatu punah
aku bertanya pada hutan
hutanku meranggas cadas sudah
mengapa aku harus bertanya
sedang jawaban telah ada
apa yang di cari di balik tanya
sedang semuanya telah nyata
dosa kian pagut memagut
nafsu terus di turut
taubat yang harus di tuntut!
ya, kubertanya!
aku bertanya?
karena insan adalah hamba
tempat salah dan lupa
sedia kembali kepada Nya
bukan pada dunia fana
yang pasti akan sirna
dosa dosa
kian paut memagut
sebelum roh terenggut
taubatlah
yang harus di tuntut
(ARAska.Skp-Mtp-Kalsel.03)